Publik Media Massa

Redaksi

KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Gambar: KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Doc. Istimewa)

KOPINSPIRASI – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Balonggabus, Candi, Sidoarjo. Kegiatan ini termasuk pengabdian pada masyarakat guna untuk pelaksanaan Tri Dharma Peruguruan Tinggi. Metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.  Dengan adanya kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan rasa empati serta memberikan penyelesaian pada persoalan yang ada di masyarakat Desa Balongggabus.

Kegiatan KKN ini dilakukan secara berkelompok dengan tema “Diversifikasi Produk Olahan Kupang Sebagai Icon Desa” dan mengambil judul “Inovasi Kreatif Olahan Kupang di Desa Balonggabus” dengan adanya kegiatan ini mahasiswa dapat menciptakan olahan produk baru kupang sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas.

Kegiatan KKN kelompok Non Reguler 6 harus ada luaran yang dicapai oleh masing – masing individu dalam kelompok NR – 6. Salah satunya adalah publikasi media massa. Di sini saya akan menuliskan program kerja yang sudah saya tempuh selama kegiatan berlangsung yaitu menciptakan inovasi produk baru yaitu bakwan kupang.

Banyak dari masyarakat Desa kurangnya minta sebagai nelayan untuk penangkapan kupang, karena sebagaian besar penjual hanya mengelolah kupang menjadi lontong kupang saja. Bahkan banyak dari masyarakat luas yang juga belum mengenal lontong kupang. Harapan saya dengan menciptakan produk olahan baru dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Desa dan sumber daya manusia.

Bakwan kupang di sini dibandrol dengan harga 10.000,- isi 10pcs bakwan, dan uniknya lagi bakwan ini dikemas dengan kemasan yang divacum dan frozen. Sehingga dapat bertahan sampai dengan satu bulan dalam frezeer. Warga desa sangat antusias untuk membeli dan mencoba karena masih minimnya masyarakat yang mengelolah kupang menjadi bakwan kupang tersebut.

Dengan adanya produk baru ini semoga Desa Balonggabus kedepannya tetap akan mengembangkan bakwan kupang agar menjadi lebih besar dan dapat dikenal lagi oleh banyak kalangan masyarakat.

 

Penulis: Sahadatul Ilmah, Mahasiswi Fakultas Hukum Univertsitas 17 Agustus 1945 Surabaya

*) Ikuti artikel terbaru  lainnya di Google News 

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar