KOPINSPIRASI, LAMPUNG – Rofi Ridwanda, pemuda asal Pringsewu, Lampung, berhasil merintis dan mengembangkan bisnis kerajinan tangan selama masa kuliahnya di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan berbagai prestasi yang diraih dari kampus dan kementerian, Rofi kini sukses membangun digital agency dan bisnis kuliner dari desa kelahirannya.
Awal Mula dan Prestasi
Rofi Ridwanda memulai usahanya di bidang kerajinan tangan bernama Bakul Quilling dengan modal hanya 15 ribu rupiah untuk beriklan di media sosial. Berkat kegigihannya, Rofi berhasil mengembangkan Bakul Quilling dan mendapatkan berbagai pendanaan bisnis dari Kampus, Kemenritek Dikti, dan Kementerian Koperasi dan UMKM RI.
Pengalaman ini membuat Rofi sering diundang sebagai pembicara di berbagai seminar dan workshop tentang bisnis kerajinan tangan dan digital marketing kreatif. Salah satu acara yang dihadirinya adalah seminar kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Lampung, di mana ia berbicara di depan sekitar 170 mahasiswa. “Kesempatan untuk berbagi pengalaman dan ilmu adalah hal yang sangat berharga bagi saya. Ini juga menjadi peluang untuk belajar dari orang lain,” kata Rofi.
Membangun Tanfida Digital
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Rofi kembali ke Pringsewu untuk mendirikan Tanfida Digital, sebuah digital agency yang berfokus pada pembuatan website dan logo untuk UMKM dan personal branding pemilik usaha. “Kami di Tanfida Digital selalu berusaha memberikan layanan terbaik untuk membantu UMKM dan pemilik usaha meningkatkan citra dan kepercayaan mereka di mata konsumen. Website yang baik bukan hanya sekedar tampilan, tetapi juga harus fungsional dan mudah diakses,” ujar Rofi Ridwanda.
Dengan layanan berkualitas dari Tanfida Digital, banyak UMKM yang berhasil meningkatkan visibilitas dan kepercayaan konsumen, bahkan beberapa klien datang dari luar negeri. “Kami percaya bahwa setiap bisnis, kecil atau besar, berhak memiliki representasi digital yang profesional dan terpercaya,” tambahnya.
Menghadapi Tantangan
Rofi mengakui bahwa ada beberapa tantangan dalam membangun Tanfida Digital dari desa, seperti infrastruktur yang terbatas dan akses internet yang tidak selalu stabil. Namun, dengan kreativitas dan kerja keras, tantangan ini bisa diatasi. “Kami harus berpikir out of the box dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Kami juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan layanan yang kami berikan tetap optimal,” jelasnya.
Ekspansi ke Bisnis Kuliner
Tidak berhenti di bidang digital, Rofi juga melihat peluang di bisnis kuliner. Ia mendirikan usaha kuliner gerobakan yang sudah memiliki 4 cabang, yaitu Roti Terbang dan Es Teh Bamtea. Roti Terbang menawarkan roti bakar dan kukus dengan berbagai varian rasa, sementara Es Teh Bamtea menjual es teh khas Solo dengan berbagai rasa buah. “Kami ingin menghadirkan makanan dan minuman yang berkualitas dengan harga terjangkau. Konsep gerobakan memungkinkan kami untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memberikan pengalaman kuliner yang berbeda,” kata Rofi.
Penutup
Kisah sukses Rofi Ridwanda menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Dari latar belakang yang sederhana dan dengan pendidikan di bidang filsafat, Rofi berhasil menunjukkan bahwa dengan tekad dan inovasi, seseorang bisa mencapai kesuksesan meskipun dari tempat yang jauh dari pusat kota. “Saya berharap cerita saya bisa menginspirasi banyak anak muda di desa-desa lain untuk tidak takut bermimpi besar dan memulai usaha,” tutup Rofi.
*) Ikuti artikel terbaru lainnya di Google News
Discussion about this post