Galery Dosa PKM Batang-Batang, Garda Raya Tuntut KAPUS Mundur

Redaksi

Galery Dosa PKM Batang-Batang, Garda Raya Tuntut KAPUS Mundur
Gambar: Galery Dosa PKM Batang-Batang, Garda Raya Tuntut KAPUS Mundur

KOPINSPIRASI, SUMENEP – Setelah aksi Gerakan Pemuda Timur daya (Garda raya) digelar hingga berjilid-jilid diberbagai Titik, diantaranya Puskesmas Batang-batang, Dinkes P2KB, Pemkab Sumenep Hingga DPRD kabupaten Sumenep.

Kini, Garda Raya bersama Masyarakat kembali datangi ruangan Komisi IV (empat) DPRD Kabupaten sumenep guna menyampaikan polemik kematian Bayi asal Tamidung hingga masalah lain yang terjadi di Puskesmas Batang-Batang sejak dinakhodai Dr. Fatimatul Insaniyah sebagai kepala Puskesmas Batang-Batang.

Abd Sattar menyampaikan bahwa kedatangan Pemuda dan masyarakat selain menuntut Bidan Windu untuk Dilengserkan dari Puskesmas Batang-batang juga mendesak Legislatif sebagai tangan panjang rakyat agar memanggil Bupati Sumenep supaya menarik SK pengangkatan Fatimatul Insaniyah sebagai kepala puskesmas.

Kepala Puskesmas Batang-batang dinilai tidak mampu mengatur serta melakukan pemantauan dan evaluasi bawahannya yang jelas-jelas telah melakukan kelalaian pelayanan kesehatan, “kata Abd sattar saat ditemui media ini, Rabu (20/12/2023) usai Audiensi.

Masalah yang muncul dari bawahan adalah bukti tidak becusnya pemimpin dalam mengevaluasi dan melakukan pengawasan secara berkala terhadap Tenaga kesehatan (Nakes) yang berada dibawah komandonya.

Terbukti, selain masalah kematian bayi umur 6 (enam) hari sejak dinakhodai Fatimatul Insaniyah, juga ada banyak masalah pelayanan yang fatal terjadi dimasa kepemimpinannya.

Diantaranya, Kesalahan membuat surat Rujukan pada tanggal 28/11/2023 oleh petugas PKM Batang-batang kepada Warga desa Banuaju timur yang Sakit Bagian Leher namun dikasik Rujukan Penyakit Dalam, “Sebutnya.

Bahkan juga Pada Bulan Agustus kemarin terjadi keracunan kepada pasien dalam satu Ruangan di Puskesmas Batang-batang yang berjumlah kurang lebih 5 Orang, Salahsatu diantaranya adalah warga Legung.

Juga Ada Ibu Hamil asal Batang-batang yang tidak dilayani sehingga di rujuk ke Surabaya dengan kondisi kritis hingga lebih 1 Mingguan.

Serta banyak kasus lain, yang tersusun rapi menjadi temuan Pemuda timur daya dan juga laporan masyarakat. Sehingga yang Terhormat Bapak bupati jangan sampai Segan lagi untuk menarik SK Kapus Batang-batang, “Jelasnya.

Sattar sapaan akrabnya berharap Bupati Sumenep segera mencopot kapus Batang-batang dari Puskesmas setempat tanpa menunggu Mutasi bersamaan dengan kepala OPD.

Jangan lagi menunggu klarifikasi pihak terkait yang ujung-ujungnya akan menyampaikan narasi pembenaran lagi, kalau memang dipandang perlu kami siap memanggil para korban untuk dimintai keterangan dan bukti adanya kelalaian dan lemahnya pelayanan Puskesmas Batang-batang sejak dinahkodai Dr Fatimatul Insaniyah, “Tutupnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Sami’oedin menyampaikan bahwa memang pelayanan kesehatan di Puskesmas Batang-batang selalu dikeluhkan oleh masyarakat setempat.

Hal tersebut juga terbukti, bertepatan saat dirinya jalan-jalan ke salahsatu desa di kecamatan Batang-batang tepatnya di desa Banuaju.

Ada masyarakat yang menyampaikan kalau istrinya saat hamil dan hendak melahirkan dibawa ke Puskesmas Batang-batang namun oleh Petugas disana tidak dilayani sebagaimana mestinya,”pungkasnya saat menemui Audiensi Garda raya bersama Anggota Komisi yang lain, Rabu 20/12.

Bahkan ia menyebutkan hasil laporan masyarakat Batang-batang bahwa petugas di Puskesmas Batang-batang sangat jarang menerapkan budaya 5S (Senyum, salam Sapa, sopan dan Santun).

Padahal budaya itu harus dimiliki tenaga kesehatan agar supaya memberikan rasa Nyaman kepada masyarakat untuk berobat kesana.

“Terakhir, kami seluruh Anggota komisi IV (empat) akan membantu mengkawal sampai Tuntas”, Tambahnya.

*) Ikuti artikel terbaru  lainnya di Google News 

Tags

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar