Dr. Listyo Yuwanto Mengubah Kisah Hidup Menjadi 20 Buku Inspiratif dalam Setahun

kopinspirasi.com, Inspirasi – Dr. Listyo Yuwanto, Psikolog, FISQUA, FRSPH membuktikan bahwa konsistensi dan kepedulian sosial bisa berjalan beriringan  dengan berhasil membuat karya 20 judul buku self-journaling hanya dalam waktu satu tahun. Pencapaian ini semakin istimewa karena setiap buku tidak hanya berisi kisah inspiratif, tetapi juga menjadi bagian dari aksi nyata untuk membantu masyarakat kurang mampu. Akhir tahun 2023, Dr. Listyo membuat 8 buku namun antusiasme dan respon positif dari pembaca mendorongnya untuk menghasilkan 12 judul tambahan, sehingga total mencapai 20 buku dalam setahun.

Karya-karyanya beragam, mulai dari cerita anak hingga refleksi kehidupan dewasa antara lain Angelica Malaikat Langit London, Angelica Kisah Waktu di Big Ben, Angelica dan Oliver Kisah di Tower Bridge, MotiCation Kisah Penuh Makna, Gustav, Devotion Kisah Kasih Santa Clara, Natal Pingu dan Oliver, Ap Sayang Mama, Vicky Liburan ke Pulau Dewata, Mochi Kebahagiaan Perayaan Imlek, Aelena Perang Victoria, Luna Petualangan Laut, Milky Petualangan di Planet Mars, Merry Christmas Cerita Natal Santa, Siuni Keceriaan di Hyde Park, Oliver Ekspedisi London Underground, Oliver Petualangan di London, Choco Natal di Cheltenham, dan Kuatlah Nak.

Desain visualnya yang menarik, dilengkapi ilustrasi membantu pembaca segala usia memahami pesan moral dari beragam karyanya yang mencakup kisah motivasi hingga petualangan. Yang membedakan karya Dr. Listyo Yuwanto bukan sekadar jumlah buku yang dihasilkan, melainkan dampak sosial nyata yang tercipta dari setiap karyanya. Sebagian buku sengaja didistribusikan gratis kepada anak-anak panti asuhan sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan dan kesehatan mental generasi muda. Lebih dari itu hasil penjualan bukunya dialokasikan untuk program home/hospital visit lansia serta penyandang disabilitas. Tak hanya berhenti di situ, buku-buku ini juga berfungsi sebagai alat terapi bagi penyintas bencana yang pernah didampinginya, mengubah kisah-kisah perjuangan mereka menjadi sumber inspirasi sekaligus media pemulihan trauma. Melalui pendekatan ini, Dr. Listyo membuktikan bahwa literasi bisa menjadi jembatan antara dunia psikologi dengan aksi sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.