Oleh: Muhammad Haidar Alfaruq*)
Membangun likuiditas pasar uang dan modal berbasis syariah untuk UMKM di Indonesia memang menghadirkan beberapa tantangan yang perlu diatasi. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, yaitu:
- Pemerintah: Meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang pasar modal syariah, memperkuat infrastruktur pasar modal syariah, menyempurnakan regulasi dan kebijakan, serta meningkatkan kapasitas SDM di bidang pasar modal syariah.
- Pelaku Pasar: Mengembangkan produk dan layanan yang inovatif, memperluas akses terhadap produk dan layanan pasar modal syariah, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi pasar.
- Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan: Menyelenggarakan program edukasi dan pelatihan tentang pasar modal syariah, serta menghasilkan penelitian dan kajian yang mendukung pengembangan pasar ini.
- Media Massa: Meningkatkan pemberitaan tentang pasar modal syariah dan mengangkat kisah sukses UMKM yang memanfaatkan pasar modal syariah.
Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan likuiditas pasar uang dan modal berbasis syariah untuk UMKM dapat tercipta dan memberikan manfaat bagi perekonomian nasional.
Adapun kesulitan-kesulitan modal untuk UMKM ,namun ada beberapa tips yang bisa kita ketahui. Berikut tips mencari modal untuk UMKM :
Tips Mencari Modal untuk UMKM
- Siapkan proposal bisnis yang matang: Proposal bisnis yang matang akan membantu UMKM dalam meyakinkan calon investor untuk memberikan pendanaan.
- Pahami kebutuhan pendanaan: UMKM harus memahami berapa banyak modal yang mereka butuhkan dan untuk apa modal tersebut akan digunakan.
- Cari sumber pendanaan yang tepat: Ada banyak sumber pendanaan yang tersedia bagi UMKM. UMKM harus memilih sumber pendanaan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
- Gunakan media sosial: Media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan bisnis UMKM dan menarik investor.
- Ikuti pelatihan dan seminar: Ada banyak pelatihan dan seminar yang tersedia untuk membantu UMKM dalam mencari modal.
Instrumen Permodalan yang Tidak Berbasis Syariah
Berikut beberapa contohnya:
1. Pinjaman Bank
- Pinjaman komersial: Pinjaman komersial adalah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada perusahaan untuk berbagai keperluan, seperti untuk modal kerja, pembelian aset, atau ekspansi bisnis.
- Pinjaman mezzanine: Pinjaman mezzanine adalah pinjaman yang memiliki karakteristik antara pinjaman dan ekuitas. Pinjaman mezzanine biasanya memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi daripada pinjaman komersial, tetapi juga memberikan pemberi pinjaman hak untuk konversi pinjaman menjadi ekuitas di masa depan.
- Pinjaman terjamin: Pinjaman terjamin adalah pinjaman yang dijamin dengan aset, seperti real estate atau inventaris. Pinjaman terjamin biasanya memiliki tingkat bunga yang lebih rendah daripada pinjaman yang tidak dijamin.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam uang dari investor. Investor yang membeli obligasi akan menerima pembayaran bunga secara berkala dan akan mendapatkan kembali pokok pinjaman mereka pada saat jatuh tempo.
3. Saham
Saham adalah bukti kepemilikan dalam suatu perusahaan. Pemegang saham memiliki hak untuk menerima dividen dari perusahaan dan untuk memilih dewan direksi. Saham umumnya dianggap sebagai investasi yang lebih berisiko daripada obligasi, tetapi juga memiliki potensi untuk memberikan return yang lebih tinggi.
4. Venture capital
Venture capital adalah modal yang diinvestasikan pada perusahaan rintisan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Venture capitalist biasanya memberikan pendanaan dalam bentuk saham dan dapat membantu perusahaan rintisan dalam mengembangkan bisnisnya.
Apa yang Menarik dari Skema Permodalan Syariah dalam UMKM?
Beberapa contoh skema permodalan syariah yang populer di kalangan UMKM:
- Mudharabah: Dalam skema ini, bank syariah bertindak sebagai pemodal (shahib al-mal) yang menyerahkan modal kepada UMKM (mudharib) untuk dikelola. Keuntungan usaha dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati antara kedua belah pihak.
- Murabahah: Dalam skema ini, bank syariah membeli barang atau aset yang dibutuhkan UMKM dan kemudian menjualnya kepada UMKM dengan harga yang disepakati. UMKM dapat melunasi harga tersebut secara berkala dengan angsuran yang telah disepakati.
- Istisna’a: Dalam skema ini, UMKM memesan barang atau aset kepada bank syariah dan bank syariah memesan barang tersebut kepada pemasok. Bank syariah kemudian menjual barang tersebut kepada UMKM dengan harga yang disepakati. UMKM dapat melunasi harga tersebut secara berkala dengan angsuran yang telah disepakati.
Tips Mencari Permodalan Syariah
- Siapkan proposal bisnis yang matang: Proposal bisnis yang matang akan membantu Anda dalam meyakinkan calon pemberi modal untuk memberikan pendanaan.
- Pahami kebutuhan pendanaan: UMKM harus memahami berapa banyak modal yang mereka butuhkan dan untuk apa modal tersebut akan digunakan.
- Cari sumber pendanaan yang tepat: Ada banyak sumber pendanaan syariah yang tersedia. UMKM harus memilih sumber pendanaan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.
- Gunakan media sosial: Media sosial dapat menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan bisnis UMKM dan menarik investor.
- Ikuti pelatihan dan seminar: Ada banyak pelatihan dan seminar yang tersedia untuk membantu UMKM dalam mencari permodalan.
Adapun harapan kedepan nya terkait regulasi dan permodalan syariah.Beberapa contoh upaya konkret yang dapat dilakukan dalam mewujudkan harapan-harapan tersebut:
- Pemerintah dapat menerbitkan regulasi baru yang mengatur tentang permodalan syariah, seperti undang-undang tentang perbankan syariah atau undang-undang tentang lembaga keuangan mikro syariah.
- Bank syariah dan lembaga keuangan mikro syariah dapat mengembangkan produk dan layanan permodalan syariah yang baru dan inovatif, seperti pembiayaan syariah berbasis teknologi informasi.
- Perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat mengadakan seminar dan workshop tentang UMKM syariah, serta menerbitkan jurnal dan buku tentang UMKM syariah.
- Media massa dapat meliput berita tentang UMKM syariah dan mengangkat kisah sukses UMKM syariah.
Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan sektor UMKM syariah di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Kesimpulan
Membangun likuiditas pasar uang dan modal berbasis syariah untuk UMKM merupakan langkah penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Dengan mengatasi berbagai tantangan dan memanfaatkan berbagai peluang yang tersedia, diharapkan sektor UMKM syariah dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat bagi perekonomian nasional dan masyarakat Indonesia.
Gimana apakah Anda tertarik denga apa yang saya sampaikan?
*) Penulis adalah Mahasiswa Management Bisnis Syariah IAI TAZKIA
**) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kopinspirasi.com
**) Ikuti artikel terbaru  lainnya di Google NewsÂ
Discussion about this post