Oleh: Ubay Day*)
Air Hina
Kau buat angin dalam kepalamu
Ia berpusing tak terkendali
Kau bingung memikirkan kemana menuju
Kau berpikir mengerti apa yanng dituju
Kuingat kemarin sepi membawa kenangan
Tapi kau tahan, kau menolak untuk berteman
Sepertinya kau adalah saat ini
Yang terus mencari dan mencari arti
Sejauh mana aku pacu
Tubuh kecil seonggok mampu
Sedang membawa perubahan saja jauh
Bawa tubuh sendiri tak mampu
BALLADA Origami
: AKUlah si pelayar
Dalam mataku terdapat kertas kosong
Berbentuk persegi panjang lonjong
Aku tulis namamu pelan
Satu persatu kulepaskan-
Huruf yang pasrah yang memilih diam
Setelah aku tulis namamu
Aku lipat origami perahu
Dan bergegas menuju sungai,
Sesampainya disana
Mendadak aku mengecil
Bahkan sekecil origami
Inikah kutukan huruf!
Yang satu persatu kulepaskan
Yang pasrah yang memilih diam?
Aku pasrah namun tidak diam
Kudorong origami perahu ini
Dari tepi menuju pusar
Aku melompat
Dan berlayar diatas nama “TUHAN”
yang telah aku tulis
06 Februari 2022
Namaku si DayuÂ
Masa kecilku sekerdipan mata
Menghempas habis sisa bahgia
Dalam tangis yang kuminum
Kubayangkan luka mengaum
Dalam tragis yang kucium
Kurasakan dia meraung
Aku sudah dewasa,
Dibesarkan trauma
Semangatku sebatas putus asa
Dan nafas pedih yang lama
Aku ingin mengadu,
Tapi mengadu hanya abu-
Mustahil kembali menjadi kayu
7 Februari 2022
Aku Ingin
Aku ingin memandangmu
Hingga kerutan dalam rona menyatu
Aku ingin memelukmu
Bersama gelak tawa berpadu
Biarkan surai memutih beriring
Biarkan jiwa terpisah semakin
Aku ingin
Kembali memuda tanpa tergiring
Rahmah Desfitria : Purworejo, 14 Maret 2019
Cara mencintaiMU
Sepeti bayi
Tertatih tatih
Terbata bata
ngucap Ayah
Seperti bayi
Terseok seok
Tersendat sendat
ngucap Ibu
Adalah caraku mencintaiMU
‘kasih
Beda cerita
Menjadi dewasa
Tentu curiga,
waspada.
kerap cemas,
Dalam rutinitas
12 Februari 2022
*)Penikmat kopi dan bunyi-bunyi
Discussion about this post